Konsep Pengelolaan Kesehatan
Tanaman Tomat
Tanaman
tomat merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang sangat berpotensi dikembangkan, karena mempunyai nilai
ekonomi cukup tinggi dan potensi
ekspor yang besar. Peningkatan
kebutuhan tomat sering tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Perkembangan pengetahuan,
sekarang tomat tidak hanya sebagai pelengkap untuk makanan melainkan juga sudah
dikenal luas untuk kecantikan. Manfaat tomat untuk kecantikan antara lain
adalah untuk mengecilkan pori-pori dan mencerahkan kulit karena tomat kaya
dengan kandungan vitamin C.
Buah
tomat menjadi bagian utama bahan pangan manusia. Tetapi dalam budidayanya
tanaman tomat tidak selalu dapat dipanen dalam keadaan yang segar dan baik. Ada
saja serangan organisme peganggu yang menyebabkan petani gagal panen. Produksi
tomat di Indonesia setiap tahun mengalami fluktuasi. Salah satu kendala yang menjadi faktor pembatas
dalam meningkatkan produksi tanaman
tomat adalah penyakit layu Fusarium (Rosmahani et al., 2002). Penyakit yang harus diwaspadai menyerang pada tanaman tomat
adalah layu fusarium
Penyakit layu fusarium ini disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum.
Patogen ini akan menginfeksi jaringan pembuluh tanaman sehingga menyebabkan
terhambatnya sistem serapan air dan hara dari dalam tanah. Cara kerja dari
patogen ini adalah dengan membentuk koloni (sekelompok) dipangkal batang
tanaman, selanjutnya patogen ini akan mengambil air dan hara yang dibutuhkan
tanaman terus menerus. Air dan hara tanaman yang seharusnya di alirkan ke
jaringan tanaman menjadi berkurang, sehingga menyebabkan tanaman tomat layu dan
mati.
Pengendalian
OPT sangat diperlukan dalam budidaya tanaman tomat. Selain itu ada beberapa
langkah langkah yang digunakan dalam proses budidaya tanaman tomat. Seperti pengolahan
lahan, penyiapan bibit/benih tahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan
pengelolaan pasca panen. Beberapa langkah diatas merupaka salah satu hal yang
harus dilakukan dalam budidaya tanaman tomat.
Konsep Pengelolaan Kesehatan
Tanaman
Dalam konsep PKT dituntut untuk
dapat mengelola tanaman agar sebisa mungkin terhindar dari serangan OPT. Sebelum
pengendalian diusahakan agar segala kebutuhan budidaya dapat terpenuhi, sperti
pengolahan lahan yang sehat serta penyediaan bibit yang tahan terhadap hama
penyakit tanaman. Salah satunya yaitu penggunaan bibit tahan yang dapat
meminimalisir serangan hama peyakit serta pengendalian yang digunakan pun tidak
terlalu besar.
Dalam
hal ini petani harus dapat menjaga kesehatan dari tanaman tomat itu sendiri
agar tidak terserang hama penyakit tanaman tomat. Diantaranya menjaga irigasi
lahan, lingkungan yang tidak nyaman untuk hama penyakit berkembangbiak dan
menyebar, ketahanan tanaman terhadap serangang hama penyakit baik secara
vertikal maupun permanen.
Skema
diatas merupakan upaya yang dapat dilakukan utnuk melakukan PKT (Pengelolaan
Kesehatan Tanaman). Pengoptimalisasian ketahan tanaman juga sangat diperlukan,
ketahanan tanaman secara vertikal dengan memanfaatkan gen gen yang dapat
melawan beberapa penyakit yang dapat menyerang tanaman tomat. Untuk ketahanan
secara permanen maka fisik dari tanaman tomat tersebut seperti terdapatnya
bulu-bulu halus yang ada pada batang dan daun juga merupakan suatu bentuk
pertahanan aktif yang dimiliki tanaman tomat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar