Membuat Artikel
Tentang Sistem Informasi Geografis
Aplikasi
Pendukung Di Bidang Pertanian
Dalam
dunia yang serba digital sekarang ini, ditambah lagi teknologi yang terus
berkembang, penerapan aplikasi teknologi dalam berbagai bidang pun terus
dilakukan, tidak terkeculai pada sektor pertanian, sketor perekonomian utama di
Indonesia mengingat sebagian besar penduduknya menggantungkan hiduo dalam dunia
pertanian.
Salah
satu contohnya adalah aplikasi pada Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG
merupakan suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus utnuk menangani data
yang bereferensi keruangan.
SIG
ini sudah banyak membantu para ahli dalam mengumpulkan data secara cepat. Pada
bidang pertanian SIG dapat digunakan untuk inventarisasi, manajemen, dan
kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, perencanaan
tata guna lahan, dan hal lain sebagainya.
Pada
pembahasan kali ini aplikasi yang digunakan untuk sektor pertanian yaitu dapat
mencakup seluruh hal diatas. Karena pada SIG informasi yang dibutuhkan harus
secara detail dan dapat dibaca serta dipahami oleh hampir seluruh kalangan
khususnya yang bekerja pada bidang pertanian. pembuatan aplikasi juga harus
disertai dengan arahan serta kegunaan masing masing tool pada saat
pengaplikasian. Sehingga pada saat pengoperasian tidak terlalu mengalami
kesulitan.
Aplikasi
ini harus dapat memuat data-data seperti jumlah lahan kosong, kondisi tanah,
jenis tanaman, kondisi lingkungan sekitar, dan pengaruh yang ditimbulkan pada
saat penggunaan lahan disekitarnya. Hal ini dapat membantu dalam proses
budidaya maupun perkebunan yang mengelola sebuah komoditas besar untuk pabrikan
seperti kelapa sawit.
Keadaan
lahan, garis lintang, garis bujur serta derajat yang terdapat pada peta juga
merupakan informasi penting yang harus dapat diterjemahkan oleh aplikasi SIG
yang mendukung pada bidang/sektor pertanian. adanya aplikasi ini dapat
mempermudah masyarakat yang bekerja pada sektor pertanian berskala besar karena
aplikasi ini dapat menjadi kontrol dan alat pemantau yang dimana para pemantau
tidak harus terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui keadaan lahan yang
akan digunakan untuk sistem budidaya yang akan dilakukan. Tentunya dapat
mempercepat kerja dalam pembangunan sektor pertanian berskala besar atau
industri.
Pemeriksaan
lahan sebelum proses penggunaan lahan juga merupakan hal yang sangat penting
pada sistem pertanian, pembuatan saluran irigasi, perkiraan jumlah tanaman yang
ditanam, luas lahan, serta jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan selain tanaman
utama.
SIG
juga dapat membantu dalam penataan ruang pada lahan, yang bertujuan untuk
pemanfaatan ruang secara efisian dan tepat.
Contoh
hal yang dapat dilakukan oleh Aplikasi SIG pendukung sektor pertanian antara
lain :
1. Mengelola
Produksi Tanaman
Aplikasi
ini dapat digunakan untuk membantu mengelola sumberdaya pertanian dan
perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air.
Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman, proses
perlindungan dari hama dan penyakit tanaman dapat dikelola dengan baik dan
mudah.
2. Mengelola
Sistem Irigasi
Dapat
digunakan untuk memantau dan mengendalikan irigasi pada tanah tanah yang
dikelola tnpa terjun lapangan secara terus menerus.
3. Pembuatan Sarana Pengairan Dan Jaringan Irigasi
Pembuatan sarana pengairan dan jaringan irigasi diperlukan data
geospasial berupa data bentuk lahan makro, kelerengan dan lithologi, data penggunaan lahan, data sebaran penduduk dan kepemilikan
lahan dan data sumber-sumber air
alami, terutama jenis sumber air, lokasi, dan debit air.
Pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada umumnya
diperlukan beberapa data masukan, berupa data spasial seperti : peta rupa bumi,
peta geologi, foto udara, citra satelit atau citra radar, dan data atribut
seperti : data iklim, dan data social penduduk. Peta rupabumi digunakan sebagai
dasar pembuatan peta administrasi dan peta kontur. Peta geologi digunakan untuk
membantu analisis dan pembuatan peta tanah. Foto udara, citra satelit, dan
citra radar digunakan untuk analisis dan pembuatan peta tutupan/ penggunaan
lahan. Data iklim digunakan untuk analisis dan pembuatan peta curah hujan/
intensitas hujan. Data sosial penduduk digunakan untuk analisis dan pembuatan
peta sebaran penduduk/ petani. Data-data sebagaimana tersebut di atas digunakan
untuk pembuatan peta satuan lahan homogen atau peta dasar/ peta kerja lapang.
Melalui pengamatan lapang dan analisis sampel tanah dan air di laboratorium,
serta analisis statistik, kemudian dibuat peta akhir sesuai tujuan yang
diharapkan.
Fungsi dari produk SIG sangat bergantung
dari tujuan awal pekerjaan SIG, namun demikian pada beberapa produk SIG
terkadang dapat dimanfaatkan untuk tujuan lain yang tidak terprediksikan
sebelumnya. Sebagai contoh, peta tutupan/ penggunaan lahan di suatu wilayah
terkadang digunakan sebagai dasar pertimbangan utama untuk perencanaan
pembangunan/ tata ruang, evaluasi sumberdaya lahan, rehabilitasi lahan,
relokasi permukiman, dan estimasi ledakan hama dan penyakit tanaman. Dengan
demikian suatu produk SIG terkadang memiliki multifungsi.
Di bidang pertanian, produk SIG sangat
berguna untuk memprediksi luas area dan produksi komoditas pertanian, penetapan
centra pertanian, pemetaan potensi sumberdaya lahan, pengembangan agroindustri,
dan agropolitan, serta prediksi sebaran hama dan penyakit tanaman. Produk SIG
yang dibuat pada skala besar (detil) dan menggunakan data masukan beresolusi
tinggi memberikan keakuratan hasil (produk) yang tinggi, namun daerah cakupan
produk SIG umumnya tidak terlalu luas. Produk SIG yang dibuat dengan skala
kecil serta menggunakan data masukan beresolusi rendah umumnya mempunyai
tingkat keakuratan hasil yang rendah, namun mencakup daerah pemetaan yang luas.
Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer
dan telekomunikasi, pemanfaatan SIG dalam bidang pertanian pada saat ini telah
mengalami banyak kemajuan, diantaranya adalah :
1. untuk perumusan/ penetapan rencana strategi
pengembangan pertanian;
2. prediksi luas panen dan produksi pertanian;
3. monitoring perubahan tataguna lahan pertanian;
4. penetapan daerah centra komoditas pertanian unggulan;
5. evaluasi sumberdaya lahan pertanian;
6. pembuatan jalur transportasi/ perdagangan komoditas
pertanian antar daerah;
7. analisis pemasaran sarana produksi pertanian;
8. sebagai alat bantu analisis spasial berbagai
penelitian pertanian; dan
9. sebagai alat bantu interaksi, komunikasi dan informasi
antar petani dan paran pemerhati pertanian berbagai daerah/ negara.
Sistem
Informasi yang berkaitan dengan catatan permukaan bumi (geografi) secara
konvensional (manual, sederhana) telah dilakukan oleh berbagai instansi sejak
lama dalam bentuk peta, tabel, dan laporan yang disimpan dalam almari dan
filing cabinet.
Semua ilmu yang berhubungan
dengan SIG dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan perkembangan konsep dasar SIG (misal : fisika, matematik,
informatika, elektronika, penginderaan jauh), dan ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan aplikasi SIG untuk suatu tujuan (misalnya : oceanografi, vulkanologi,
planologi, pertanian).
Kesimpulan
Pembahasan
yang berkaitan dengan aplikasi atau bidang-bidang yang mebutuhkan analisis
dalam sekala wilayah luas dan perencanaan jangka panjang sangat mempermudah
jika menggunakan aplikasi SIG, seperti yang tergambar pada bidang pertanian,
SIG lebih banyak dimanfaatkan untuk tujuan analisis kesesuaian/ kemampuan lahan
untuk pertanian, estimasi produksi beberapa komoditi pertanian, estimasi
serangan hama-penyakit tanaman, prediksi erosi tanah, monitoring dan analisis
perubahan tataguna lahan, analisis kerentanan banjir dan longsor tanah akibat
perubahan penggunaan lahan, perencanaan tataguna lahan, ekstensifikasi
pertanian, monitoring kerusakan dan kebakaran hutan, monitoring
agroklimatologi, survei dan pemetaan tanah, evaluasi dan klasifikasi tanah,
pemetaan sumberdaya lahan, perencanaan jaringan irigasi, analisis daya dukung
lahan pertanian, dan perencanaan perdesaan.